KEJANG DEMAM

 Konnichiwa..
udah lama ni ga posting di ini blog, kali ini gua mau coba posting buat pembelajaran SOCA besok (26 Desember 2011), oleh karna itu gua mohon doanya ya dari sobat-sobat semua ^_^.
Untuk materi pertama gua mau bahas tentang KEJANG DEMAM ni, dari pada nunggu lama.. ni gua langsung aja ke materi… GANBATTE!!!

Apa sih itu Kejang?
Kejang adalah perubahan mendadak dari aktifitas elekrik, korteks serebri yang bermanifestasi dalam bentuk perubahan kesadaran atau gejala motorik sensorik atau perilaku.
Kalo menurut Doenges (1993), kejang (konvulsion) adalah aktifitas motorik dan gangguan fenomena sensorik akibat dari pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba yang tidak terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan serangan tiba-tiba dan disertai gangguan kesadaran.

Apa aja sih jenis-jenis kejang?
1.  Kejang Parsial
     a. Kejang parsial sederhana
     b. Kejang parsial kompleks
2.  Kejang General
     a. Kejang tonik klonik
     b. Kejang klonik
     c. Kejang tonik
     d. Kejang absence
     e. Kejang atonik
     f. Kejang mioklonik

Apa aja penyebab dari kejang?
Kejang bisa disebabkan oleh infeksi maupun non-infeksi, dari kejang ini selanjutkan gua langsung aja ya bahas ke kejang demamnya. 

KEJANG DEMAM
Akhirnya sampe juga ni bahas kejang demam. Yang mesti kita ketahui mengenai kejang demam sih pertama kalinya apa sih definisi dari kejang demam itu sendiri? lalu apa aja sih klasifikasi dari kejang demam? apa bedanya antara masing-masing macam kejang demam tersebut? gimana mekanismenya? gimana …? ah ribet deh… langsung aja deh kita bahas lagi…

Apa sih kejang demam itu?
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38 C) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut yang biasa disebut proses ekstrakranial.
biasanya terjadi pada anak dengan usia diatas 6 bulan sampai dengan 5 tahun. Kejang biasanya berlangsung pada 24 jam pertama demam, berlangsung singkat bisa sampai 10 menit lalu pasca kejang bisa diikuti rasa mengantuk. Jika kejang udah lebih dari 15 menit ini berarti kejang bisa disebabkan oleh infeksi.

Lalu jenis-jenis kejang demam apaan?
1.  Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure)
     a. waktunya singkat, kurang dari 15 menit
     b. kejangnya bersifat umum ato general
     c. tidak berulang dalam 24 jam
2.  Kejang Demam Kompleks (Complex Febrile Seizure)
     a. kejang lama berlangsung lebih dari 15 menit
     b. kejang bersifat parsial ato bersifat general yang didahului dengan kejang parsial
     c. berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Emang gimana Mekanismenya kejang demam?
imageaga’ ribet ni jelasinnya… gini deh gua mulai aja
nah kan sel kan dilapisin oleh membran. Normalnya Membran neuron ni bisa dengan mudah dilalui oleh kalium tapi susah banget dilaluin oleh Natrium dan elektrolit lainnya kecuali klorida. Nah, akibatnya konsentrasi kalium disini lebih gede dibanding ma natrium, karna beda jenis dan konsentrasi ion didalam dan diluar sel inilah timbul potensial membran neuron. Untuk menjaga keseimbangan potensial membran neuron ini dibutuhkanlah energi dan bantuan enzim Na-K-ATP-ase yang terdapat pada permukaan sel.
Pada saat demam metabolisme basal meningkat 10-15% dan kebutuhan akan oksigen juga meningkat 20%. Pada anak sirkulasi di otaknya itu 65% berbeda dengan orang dewasa yang hanya 15%. Jadi karena demam inilah membuat ketidakseimbangan membran neuron, dan terjadilah difusi ion kalium dan natrium. Karena perpindahan mengakibatkan timbulnya muatan listrik yang meluas ke membran sel lain melalui neurotransmiter dan terjadilah demam.

Lalu gimana bisa terjadi kejang yang berulang?
Karena kan setiap anak memiliki ambang kejang yang berbeda-beda, dengan anak yang memiliki ambang kejang yang rendah, seperti dengan suhu 38 C, bisa lebih mudah untuk mengalami kejang yang berulang.

Mana yang lebih parah kejang demam sederhana ato kompleks?
jelas lebih parah kejang demam kompleks, karena pada kejang demam kompleks saat terjadi demam, seluruh bagian otak kan memerlukan oksigen lebih banyak 20%, akan tetapi ada satu bagian yang mengalami gangguan untuk mengalami konspensasi tersebut. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya penyakit penyerta yang mengakibatkan satu bagian otak yang tidak ikut konspensasi. Karena tidak melakukan konspensasi ini mengakibatkan satu bagian otak itu bisa mengalami infeksi yang lebih parah lagi karena tidak mendapati pasokan oksigen 20% lebih banyak. sehingga menimbulkan komplikasi yang lebih parah.

Lalu gimana ni etiologinya?
untuk etiologi masih belum jelas, selain faktor pemicu demam yang mengakibatkan timbulnya kejang demam, belum ada penyebab pasti lainnya yang telah ditemui. Tapi selain demam itu sendiri, ada beberapa faktor yang ikut serta berperan dalam timbulnya kejang demam, antara lain adalah gangguan pada sel neuron, gangguan pada mekanisme inhibisi prasinaps dan paska sinaps serta gangguan pada sel glia.
sel glia ini berfungsi untuk mengatur ion kalium ekstraseluler disekitar neuron dan terminal presinaps jadi apabila terganggu bisa mengakibatkan kejang.

Gimana Diagnosa Bandingnya?
pertama pastikan apakah kejangnya berasal dari dalam susunan saraf pusat apakah diluar susunan saraf pusat, jika didalam susunan saraf pusat maka dicurigai infeksi seperti meningitis, ensefalitis, abses otak dan lain-lain. Baru setelah itu baru kita pikirkan apakah kejangnya itu kejang demam sederhana ato epilepsi yang diprovokasi oleh demam. Yang perlu kita ketahui pada epilepsi disertai dengan ketidaksadaran penderita, berbeda dengan kejang demam yang penderitanya dalam keadaan sadar penuh.

Lalu gimana ni cara penatalaksanaannya?
imageApabila pasien datang dalam keadaan kejang, obat yang paling cepat menghentikan kejang ajalah diazepam yang diberikan secara intravena dengan dosis 0,3-0,5 mg/kg dengan kecepatan 1-2 menit serta dengan dosis maksimal 20 mg.
Obat yang praktis yang dapat diberikan kepada orang tua di rumah adalah Diazepam rektal dengan dosis 0,5 mg/kgBB atau 5 mg untuk berat badan anak dibawah 10 kg, atau 10 mg untuk berat badan anak diatas 10 kg.
Bila masih kejang juga bisa diberikan kembali diazepam rektal namun dengan interval waktu 5 menit. BIla 2 kali diazepam rektal tidak mempan, maka dianjurkan dibawa ke rumah sakit yang selanjutnya akan diberikan diazepam intravena dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB.
Dan bila kejang masih tetap saja berlanjut, berikan Fenitoin secara intravena dengan dosis awal 10-20 mg/kgBB dengan kecepatan 1mg/kg/menit atau kurang dari 50mg/menit. Bila berhasil berhenti selanjutnya beri kembali 4-8 mg/kgBB setelah 12 jam dosis awal.
jika masih juga mengalami kejang, maka disarankan pasien langsung di transfer ke ICU untuk mendapatkan tindak medic yang lebih intensif.
YAWN Coffee cup
udah ngantuk ni… untuk lebih jelasnya mengenai KEJANG DEMAM akan gua tambahin dilain waktu… akhir kata… GANBATTE

3 komentar:

  1. kereeeeennnnnnnnn :D
    aku dulu kejang leher sub,, gara gara salah makan obat...

    blog.rioaperta.com

    BalasHapus
  2. Selamat dari kejang tanpa terduga, gunakan gelang step. Linknya ada di bawah.
    Barangkali bermanfaat. Klik Gelang Step

    BalasHapus